Property:Biography text id
From BASAntb Wiki
T
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, atau dikenal dengan nama Maulana Syaikh, adalah salah satu ulama paling terkemuka pada masanya dan seorang pahlawan nasional Indonesia asal Nusa Tenggara Barat. Beliau juga seorang cendekiawan Islam dan seorang guru. Beliau lahir pada tanggal 20 April 1908 di Pancor, Lombok Timur, dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi tradisi Islam. Sejak kecil, ayahnya menanamkan kecintaan mendalam terhadap Al-Qur'an dan tulisan klasik Islam.
Pada usia 15 tahun, Maulana Syaikh menempuh pendidikan selama 12 tahun di Madrasah al-Shaulatiyah, Mekkah. Ia menyelesaikan kurikulum yang seharusnya memakan waktu sembilan tahun dalam waktu enam tahun, hingga dikenal sebagai jenius pada eranya. Setelah menyelesaikan studinya, ia kembali ke Lombok, Indonesia pada tahun 1934. Ia mendirikan fondasi sebuah pesantren bernama Pesantren al-Mujahidin untuk menumbuhkan pengetahuan Islam dan semangat patriotisme di kalangan pemuda.
Pada tahun 1937, beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) untuk laki-laki, dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) pada tahun 1943 untuk perempuan. Institusi-institusi ini menantang norma konvensional, terutama dengan mendukung pendidikan bagi perempuan. Ini adalah dasar terbentuknya Nahdlatul Wathan (NW), sebuah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1953, yang berada pada garis depan gerakan pendidikan dan reformasi sosial di Lombok.
Selain pendidikan, Zainuddin juga mendukung perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Ia membentuk kelompok perjuangan bernama Laskar al-Mujahidin yang melawan pasukan Belanda. Beliau juga merupakan pemimpin politik dan spiritual yang berpengaruh, yang pernah menjabat di Majelis Konstituante dan menjadi penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karya-karya beliau, mulai dari tulisan hingga puisi tentang agama Islam, menunjukkan komitmennya untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam. Bagi para pengikutnya, beberapa karya beliau, seperti Risâlah at-Tauhîd dan Hizib Nahdlatul Wathan, masih dikenang hingga saat ini.
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid wafat pada 21 Oktober 1997, meninggalkan warisan dalam bidang pendidikan, perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia, dan keimanan. Pemerintah Indonesia memberinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2017 karena semangat patriotisme dan upayanya dalam menyebarkan ilmu pengetahuan.