View source for Book Gendang Beleq

{{PageSponsor}}
{{Book
|Name of Book=Gendang Beleq
|Photograph=20250114T051416011Z570551.png
|Information={{Book/Information
|Description of information=Gendang Beleq is a traditional musical ensemble from the Sasak people of Lombok, Nusa Tenggara Barat, renowned for its large drums, known as "gendang beleq". “Gendang” means drums and “Beleq” means big, which translates “gendang beleq” to "big drum" in the Sasak language. Gendang Beleq is commonly performed during weddings, ceremonies, and festivals, symbolizing unity and celebration. Historically, however, this ensemble played a pivotal role in wartime communications.
The big drums are traditionally made from wood, with the body carved from a tree trunk to create a hollow chamber that can amplify the sound when struck. The drumheads are made from the skin of animals like goats or cows, stretched tightly over the wooden frame. The skin is carefully treated and mounted to ensure it produces a deep, resonant sound. In addition to the gendang, the other instruments like gongs, cymbals are typically made from metal and wood, while the flutes are made from bamboo or wood. These instruments complement the gendang, creating the lively, rhythmic sound that defines Gendang Beleq performances.
In the past, Gendang Beleq was used during battles as a tool for communication. Its powerful beats not only helped coordinate the warriors but also gave them courage, fostering a sense of unity as they fought. The music sent messages across the battlefield, with different rhythms signaling commands. After the battles, the drums were played to welcome the warriors home and celebrate their bravery.
Today, Gendang Beleq is performed at ceremonies like weddings and traditional rituals. The music, which combines the sounds of drums, flutes, cymbals, and gongs, creates a lively and festive atmosphere. Performers wear colorful traditional clothes and move in sync with the music, making it a visual and musical treat.
Gendang Beleq is more than just entertainment. It represents unity and pride for the Sasak people. Many efforts are being made to keep this tradition alive through festivals, cultural events, and lessons for younger generations. This big drum continues to tell the story of the Sasak people and their rich history.
|Description of information id=Gendang Beleq adalah ansambel musik tradisional dari suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terkenal dengan drum besar yang disebut "gendang beleq." “Gendang” berarti drum, dan “beleq” berarti besar, sehingga “gendang beleq” diterjemahkan menjadi "drum besar" dalam bahasa Sasak. Gendang Beleq biasanya dimainkan pada acara pernikahan, upacara, dan festival, melambangkan persatuan dan perayaan. Namun, secara historis, ansambel ini memiliki peran penting dalam komunikasi di medan perang.
Drum besar ini secara tradisional dibuat dari kayu, dengan badan yang diukir dari batang pohon untuk menciptakan ruang berongga yang dapat memperkuat suara saat dipukul. Bagian kepala drum terbuat dari kulit hewan seperti kambing atau sapi yang diregangkan dengan kuat di atas kerangka kayu. Kulit ini diproses dengan hati-hati dan dipasang sedemikian rupa untuk menghasilkan suara yang dalam dan resonan. Selain gendang, instrumen lainnya seperti gong dan simbal biasanya dibuat dari logam dan kayu, sedangkan seruling terbuat dari bambu atau kayu. Instrumen-instrumen ini melengkapi gendang, menciptakan suara ritmis yang khas dalam pertunjukan Gendang Beleq.
Pada masa lalu, Gendang Beleq digunakan selama pertempuran sebagai alat komunikasi. Dentuman yang kuat tidak hanya membantu mengoordinasikan para prajurit, tetapi juga memberikan semangat, menumbuhkan rasa persatuan saat mereka bertarung. Musik ini menyampaikan pesan di medan perang, dengan irama berbeda yang menandakan perintah tertentu. Setelah pertempuran, drum dimainkan untuk menyambut para prajurit kembali ke rumah dan merayakan keberanian mereka.
Saat ini, Gendang Beleq dimainkan pada upacara seperti pernikahan dan ritual tradisional. Musiknya, yang menggabungkan suara drum, seruling, simbal, dan gong, menciptakan suasana meriah dan penuh semangat. Para pemain mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni dan bergerak seirama dengan musik, menjadikannya pertunjukan yang memanjakan mata dan telinga.
Gendang Beleq lebih dari sekadar hiburan. Ia mewakili persatuan dan kebanggaan bagi masyarakat Sasak. Banyak upaya yang dilakukan untuk menjaga tradisi ini tetap hidup melalui festival, acara budaya, dan pelajaran bagi generasi muda. Drum besar ini terus menceritakan kisah masyarakat Sasak dan sejarah mereka yang kaya.
|Description of information mak=Gendang Beleq adalah kesenian tradisional suku Sasak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, ne terkenal dengan drum besar ne dikenal engka "gendang beleq." “Gendang” artinye drum, dan “beleq” artinye gede, jadi “gendang beleq” artinye "drum besar" dalam bahasa Sasak. Gendang Beleq biasane dipake pas acara kawinan, upacara adat, sampe perayaan, ne jadi simbol persatuan dan pesta. Tapi, zaman dulu, gendang beleq berperan penting buat komunikasi pas perang.
Drum ne biasane dibuat dari kayu, badan ne diukir dari batang pohon buat bikin ruang kosong ne bisa nyaring suarane pas dipukul. Kulit drum ne dibuat dari kulit hewan seperti kambing atau sapi, ne ditarik sampe kenceng di atas kerangka kayu. Kulit ne diproses bae-bae biar suarane gede dan nyaring. Selain gendang, ada alat lain seperti gong dan simbal, ne dibuat dari logam dan kayu, sampe seruling ne dibuat dari kayu atau bambu. Alat-alat ne jadi pelengkap suara gendang, bikin irama meriah ne jadi ciri khas Gendang Beleq.
Dulu, gendang beleq dipake pas perang buat alat komunikasi. Dentuman suara ne gede bantu prajurit ngatur strategi dan kasih semangat. Irama ne beda-beda dipake buat ngasih kode perintah. Pas perang selesai, gendang beleq dipukul buat nyambut prajurit balek, sekalian rayain keberanian ne.
Sakne, Gendang Beleq dipake pas upacara adat, kawinan, sampe perayaan. Musik ne, ne campuran suara gendang, seruling, simbal, sama gong, bikin suasana rame dan meriah. Para pemain pake baju tradisional warna-warni sambil joget bareng musik, bikin penonton seneng.
Gendang Beleq lebi dari sekadar hiburan. Ne jadi simbol persatuan dan kebanggaan buat orang Sasak. Banyak usaha biar tradisi ne terus dijaga, lewat festival, acara budaya, sampe ngajarin aleq-alek. Drum besar ne terus ceritain sejarah dan kehidupan orang Sasak ne kaya budaya.
}}
|Topic=Reference, Arts
|SummaryTopic=Gendang Beleq is a traditional musical ensemble from the Sasak people of Lombok, Nusa Tenggara Barat, renowned for its large drums, known as "gendang beleq". “Gendang” means drums and “Beleq” means big, which translates “gendang beleq” to "big drum" in the Sasak language. Gendang Beleq is commonly performed during weddings, ceremonies, and festivals, symbolizing unity and celebration. Historically, however, this ensemble played a pivotal role in wartime communications. The big drums are traditionally made from wood, with the body carved from a tree trunk to create a hollow chamber that can amplify the sound when struck. The drumheads are made from the skin of animals like goats or cows, stretched tightly over the wooden frame. The skin is carefully treated and mounted to ensure it produces a deep, resonant sound. In addition to the gendang, the other instruments like gongs, cymbals are typically made from metal and wood, while the flutes are made from bamboo or wood. These instruments complement the gendang, creating the lively, rhythmic sound that defines Gendang Beleq performances. In the past, Gendang Beleq was used during battles as a tool for communication. Its powerful beats not only helped coordinate the warriors but also gave them courage, fostering a sense of unity as they fought. The music sent messages across the battlefield, with different rhythms signaling commands. After the battles, the drums were played to welcome the warriors home and celebrate their bravery. Today, Gendang Beleq is performed at ceremonies like weddings and traditional rituals. The music, which combines the sounds of drums, flutes, cymbals, and gongs, creates a lively and festive atmosphere. Performers wear colorful traditional clothes and move in sync with the music, making it a visual and musical treat. Gendang Beleq is more than just entertainment. It represents unity and pride for the Sasak people. Many efforts are being made to keep this tradition alive through festivals, cultural events, and lessons for younger generations. This big drum continues to tell the story of the Sasak people and their rich history.
|SummaryTopic id=Gendang Beleq adalah ansambel musik tradisional dari suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terkenal dengan drum besar yang disebut "gendang beleq." “Gendang” berarti drum, dan “beleq” berarti besar, sehingga “gendang beleq” diterjemahkan menjadi "drum besar" dalam bahasa Sasak. Gendang Beleq biasanya dimainkan pada acara pernikahan, upacara, dan festival, melambangkan persatuan dan perayaan. Namun, secara historis, ansambel ini memiliki peran penting dalam komunikasi di medan perang. Drum besar ini secara tradisional dibuat dari kayu, dengan badan yang diukir dari batang pohon untuk menciptakan ruang berongga yang dapat memperkuat suara saat dipukul. Bagian kepala drum terbuat dari kulit hewan seperti kambing atau sapi yang diregangkan dengan kuat di atas kerangka kayu. Kulit ini diproses dengan hati-hati dan dipasang sedemikian rupa untuk menghasilkan suara yang dalam dan resonan. Selain gendang, instrumen lainnya seperti gong dan simbal biasanya dibuat dari logam dan kayu, sedangkan seruling terbuat dari bambu atau kayu. Instrumen-instrumen ini melengkapi gendang, menciptakan suara ritmis yang khas dalam pertunjukan Gendang Beleq. Pada masa lalu, Gendang Beleq digunakan selama pertempuran sebagai alat komunikasi. Dentuman yang kuat tidak hanya membantu mengoordinasikan para prajurit, tetapi juga memberikan semangat, menumbuhkan rasa persatuan saat mereka bertarung. Musik ini menyampaikan pesan di medan perang, dengan irama berbeda yang menandakan perintah tertentu. Setelah pertempuran, drum dimainkan untuk menyambut para prajurit kembali ke rumah dan merayakan keberanian mereka. Saat ini, Gendang Beleq dimainkan pada upacara seperti pernikahan dan ritual tradisional. Musiknya, yang menggabungkan suara drum, seruling, simbal, dan gong, menciptakan suasana meriah dan penuh semangat. Para pemain mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni dan bergerak seirama dengan musik, menjadikannya pertunjukan yang memanjakan mata dan telinga. Gendang Beleq lebih dari sekadar hiburan. Ia mewakili persatuan dan kebanggaan bagi masyarakat Sasak. Banyak upaya yang dilakukan untuk menjaga tradisi ini tetap hidup melalui festival, acara budaya, dan pelajaran bagi generasi muda. Drum besar ini terus menceritakan kisah masyarakat Sasak dan sejarah mereka yang kaya.
|SummaryTopic mak=Gendang Beleq adalah kesenian tradisional suku Sasak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, ne terkenal dengan drum besar ne dikenal engka "gendang beleq." “Gendang” artinye drum, dan “beleq” artinye gede, jadi “gendang beleq” artinye "drum besar" dalam bahasa Sasak. Gendang Beleq biasane dipake pas acara kawinan, upacara adat, sampe perayaan, ne jadi simbol persatuan dan pesta. Tapi, zaman dulu, gendang beleq berperan penting buat komunikasi pas perang. Drum ne biasane dibuat dari kayu, badan ne diukir dari batang pohon buat bikin ruang kosong ne bisa nyaring suarane pas dipukul. Kulit drum ne dibuat dari kulit hewan seperti kambing atau sapi, ne ditarik sampe kenceng di atas kerangka kayu. Kulit ne diproses bae-bae biar suarane gede dan nyaring. Selain gendang, ada alat lain seperti gong dan simbal, ne dibuat dari logam dan kayu, sampe seruling ne dibuat dari kayu atau bambu. Alat-alat ne jadi pelengkap suara gendang, bikin irama meriah ne jadi ciri khas Gendang Beleq. Dulu, gendang beleq dipake pas perang buat alat komunikasi. Dentuman suara ne gede bantu prajurit ngatur strategi dan kasih semangat. Irama ne beda-beda dipake buat ngasih kode perintah. Pas perang selesai, gendang beleq dipukul buat nyambut prajurit balek, sekalian rayain keberanian ne. Sakne, Gendang Beleq dipake pas upacara adat, kawinan, sampe perayaan. Musik ne, ne campuran suara gendang, seruling, simbal, sama gong, bikin suasana rame dan meriah. Para pemain pake baju tradisional warna-warni sambil joget bareng musik, bikin penonton seneng. Gendang Beleq lebi dari sekadar hiburan. Ne jadi simbol persatuan dan kebanggaan buat orang Sasak. Banyak usaha biar tradisi ne terus dijaga, lewat festival, acara budaya, sampe ngajarin aleq-alek. Drum besar ne terus ceritain sejarah dan kehidupan orang Sasak ne kaya budaya.
|Winner=No
}}